1.DEFINISI
Sistem Informasi (SI) atau lanskap aplikasi adalah kombinasi dari teknologi informasi dan
aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan
manajemen. Dalam arti yang
sangat luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada
interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan teknologi. Dalam pengertian
ini, istilah ini digunakan untuk merujuk tidak hanya pada penggunaan
organisasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), tetapi juga untuk cara di mana orang
berinteraksi dengan teknologi ini dalam mendukung proses bisnis.
2.FUNGSI
1. Meningkatkan
aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para
pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.
2. Menjamin tersedianya
kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.
3. Mengembangkan proses
perencanaan yang efektif.
4. Mengidentifikasi
kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.
5. Menetapkan investasi yang
akan diarahkan pada sistem informasi.
6. Mengantisipasi dan
memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi
baru.
7. Memperbaiki produktivitas
dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.
8. Organisasi menggunakan
sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan
menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
9. Bank menggunakan sistem
informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat berbagai laporan rekening
koran dan transaksi yang terjadi.
10. Perusahaan menggunakan
sistem informasi untuk mempertahankan persediaan pada tingkat paling rendah
agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.
11. SIM untuk Pendukung
Pengambilan Keputusan
Sebuah sistem keputusan,
yaitu model dari sistem dengan mana keputusan diambil, dapat tertutup atau
terbuka. Sebuah sistem keputusan tertutup menganggap bahwa keputusan dipisah
dari masukkan yang tidak diketahui dari lingkungan. Dalam sistem ini pengambil
keputusan dianggap:
a. Mengetahui semua
perangkat alternatif dan semua akibat atau hasilnya masing -masing
b. Memiliki metode (aturan,
hubungan, dan sebagainya) yang memungkinkan dia membuat urutan kepentingan
semua alternatif.
c. Memilih alternatif yang
memaksimalkan sesuatu, misalnya laba, volume penjualan, atau kegunaan.
Konsep sebuah sistem
keputusan tertutup jelas menganggap orang rasional yang secara logis menguji
semua alternatif, mengurutkan berdasarkan kepentingan hasilnya, dan memilih
alternatif yang membawa kepada hasil yang terbaik/maksimal. Model kuantitatif
pengambilan keputusan biasanya adalah model sistem keputusan tertutup.
Sebuah sistem keputusan
terbuka memandang keputusan sebagai berada dalam suatu lingkungan yang rumit
dan sebagian tak diketahui. Keputusan dipengaruhi oleh lingkungan dan pada
gilirannya proses keputusan kemudian mempengaruhi lingkungan. Pengambilan
keputusan dianggap tidak harus logis dan sepenuhnya rasional, tetapi lebih
banyak memperlihatkan rasionalitas hanya dalam batas yang dikemukakan oleh
latar belakang, pandangan atas alternatif, kemampuan menangani suatu model
keputusan, dan sebagainya.
3.KEKURANGAN DAN KELEBIHAN
· KEKURANGAN : Keterbatasan jumlah dan tingkat
kemampuan SDM yang menguasai teknologi informasi.
· Pengembangan
sistem informasi membutuhkan waktu yang lama karena konsentrasi karyawan harus
terbagi dengan pekerjaan rutin sehari-hari sehingga pelaksanaannya menjadi
kurang efektif dan efisien.
· Perubahan
dalam teknologi informasi terjadi secara cepat dan belum tentu perusahaan mampu
melakukan adaptasi dengan cepat sehingga ada peluang teknologi yang digunakan
kurang canggih (tidak up to date).
· Membutuhkan
waktu untuk pelatihan bagi operator dan programmer sehingga
ada konsekuensi biaya yang harus dikeluarkan.
· Adanya
demotivasi dari karyawan ditugaskan untuk mengembangkan sistem informasi karena
bukan merupakan core competency pekerjaan mereka.
· KELEBIHAN : Umumnya sistem informasi yang dikembangkan
sesuai dengan kebutuhan perusahaan karena karyawan yang ditugaskan mengerti
kebutuhan sistem dalam perusahaan.
· Biaya
pengembangannya relatif lebih rendah karena hanya melibatkan pihak perusahaan.
· Sistem
informasi yang dibutuhkan dapat segera direalisasikan dan dapat segera
melakukan perbaikan untuk menyempurnakan sistem tersebut.
· Sistem
informasi yang dibangun sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan dan
dokumentasi yang disertakan lebih lengkap.
· Mudah
untuk melakukan modifikasi dan pemeliharaan (maintenance) terhadap
sistem informasi karena proses pengembangannya dilakukan oleh karyawan
perusahaan tersebut.
· Adanya
insentif tambahan bagi karyawan yang diberi tanggung jawab untuk mengembangkan
sistem informasi perusahaan tersebut.
· Lebih
mudah melakukan pengawasan (security access) dan keamanan data lebih
terjamin karena hanya melibatkan pihak perusahaan. Sistem informasi yang
dikembangkan dapat diintegrasikan lebih mudah dan lebih baik terhadap sistem
yang sudah ada.
4.KOMUNIKASI DATA
Komunikasi data adalah suatu
bagian dari telekomunikasi yang secara khusus berkenaan dengan transmisi atau
pemindahan data dan informasi diantara computer computer dan piranti-piranti
yang lain dalam bentuk digital yang dikirimkan melalui media komunikasi data.
MODEL KOMUNIKASI DATA
Berdasarkan bentuk-bentuk
penerapannya, sistem komunikasi data dapat berupa Off-line Communication System
dan On-line Communication System.
Sistem Komunikasi Data Off
Line
Seperti pada gambar terlihat
data yang akan diproses dibaca oleh terminal, kemudian
dengan menggunakan modem,
data tersebut dikirim melalui telekomunikasi. Di tempat tujuan
data diterima juga oleh
modem, kemudian oleh terminal, data disimpan ke alamat perekam
seperti pada disket,
magnetic tape, dan lain-lain. Dari alat perekam ini, nantinya dapat diproses
oleh komputer.
Pada gambar tersebut di atas
juga dapat disimpulkan jenis-jenis peralatan yang
diperlukan dalam offline
communication system, yaitu terminal, modem, sistem komputer dan
jalur komunikasi.
Sistem Komunikasi On-Line
Online Communication System
dapat berbentuk :
· Realtime system
· Batch processing system
· Timesharing system
· Distributed data processing
system
Ø Realtime System
Sistem Real Time merupakan
suatu sistem pengolahan data yang membutuhkan tingkat transaksi dengan
kecepatan tinggi.
Ø Batch Processing System
Batch Processing System
merupakan teknik pengolahan data dengan menumpuk data terlebih dahulu dan
diatur pengelompokan data tersebut dalam kelompok-kelompok yang disebut batch.
Ø Time Sharing System
Time Sharing System adalah
suatu teknik penggunaan online sistem oleh beberapa pemakai. Disebabkan waktu
perkembangan proses CPU semakin cepat, sedangkan alat input/output tidak dapat
mengimbangi kecepatan dari CPU, maka kecepatan dari CPU dapat digunakan secara
efisien dengan melayani beberapa alat I/O secara bergantian.
Ø Distributed Data Processing System
Distributed Data Processing
System merupakan bentuk yang sering digunakan sekarang sebagai perkembangan
time sharing system.
KEAMANAN DAN KONTROL
Pentingnya Kontrol
Tujuan pengontrolan adalah
untuk memastikan bahwa CBIS telah diimplementasikan seperti yang direncanakan,
system beroperasi seperti yang dikehendaki, dan operasi tetap dalam keadaan
aman dari penyalahgunaan atau gangguan.
Properti Sistem Yang
Memberikan Keamanan
Sebuah system harus
mempunyai tiga property (sifat), yaitu :
• Integritas, system akan
mempunyai integritas bila ia berjalan menurut spesifikasinya. Perancang system
berusaha untuk mengembangkan system yang mempunyai integritas fungsional, yaitu
kemampuan untuk melanjutkan operasi, apabila salah satu atau lebih dari
komponennya tidak berjalan.
•Audibilitas, ia akan
bersifat audible jika ia memiliki visibilitas dan accountability (daya
perhitungan). Bila system memiliki audibilitas maka mudah bagi seseorang untuk
memeriksa, memverifikasi atau menunjukkan penampilannya.
•Daya kontrol, daya kontrol
memungkinan manajer untuk menangani pengerahan atau penghambatan pengaruh
terhadap system. Teknik yang efektif untuk mendapatkan daya kontrol system ini
adalah dengan membagi system menjadi subsistem yang menangani transaksi secara
terpisah.
Tugas Kontrol CBIS
Kontrol CBIS mencakup semua
fase siklus hidup. Selama siklus hidup, kontrol dapat dibagi menjadi
kontrol-kontrol yang berhubungan dengan pengembangan, disain dan operasi.
Manajer dapat memperoleh
kontrol dalam ketiga area secara langsung melalui ahli lain, seperti auditor.
AREA PENGONTROLAN CBIS
§Kontrol Proses Pengembangan
Tujuan dari kontrol
pengembangan adalah untuk memastikan bahwa CBIS yang diimplementasikan dapat
memenuhi kebutuhan pemakai.
Yang termasuk dalam kontrol
pengembangan :
1.Manajemen puncak
menetapkan kontrol proyek secara keseluruhan selama fase perencanaan dengan
cara membentuk komite MIS
2.Manajemen memberitahu
pemakai mengenai orientasi CBIS
3.Manajemen menentukan
kriteria penampilan yang digunakan dalam mengevaluasi operasi CBIS.
4.Manajemen dan bagian
pelayanan informasi menyusun disain dan standar CBIS
5.Manajemen dan pelayanan
informasi secara bersama-sama mendefinisikan program pengujian yang dapat
diterima.
§Kontrol Disain Sistem
Selama fase disain dan
analisis dari siklus hidup system, Analis System, DBA dan Manajer Jaringan
membangun fasilitas kontrol tertentu dalam disain system. Selama fase
implementasi, programmer menggabungkan kontrol tersebut ke dalam system. Disain
system dikontrol dengan cara menggabungkan kontrol software menjadi lima bagian
pokok, yaitu :
|Permulaan Transaksi
(Transaction Origination)
Tahap-tahap yang harus
dilakukan pada permulaan transaksi terdiri atas ;
· Permulaan dokumen sumber
· Kewenangan
· Pembuatan input computer
· Penanganan kesalahan
· Penyimpanan dokumen sumber
· Entri Transaksi (Transaction
Entry)
Entri transaksi mengubah
data dokumen sumber menjadi bentuk yang dapat dibaca oleh komputer. Kontrol ini
berusaha untuk menjaga keakuratan data yang akan ditransmisikan ke jaringan
komunikasi atau yang akan dimasukkan secara langsung ke dalam komputer. Area
kontrolnya meliputi atas :
· Entri data
· Verifikasi data
· Penanganan kesalahan
· Penyeimbangan batch
· Komunikasi Data (Data
Communication)
Komputer yang ada dalam
jaringan memberikan peluang risiko keamanan yang lebih besar dari pada komputer
yang ada di dalam suatu ruangan. Area kontrol ini terdiri dari :
· Kontrol pengiriman pesan
· Kontrol saluran (channel)
komunikasi
· Kontrol penerimaan pesan
· Rencana pengamanan datacom
secara
menyeluruh
· Pemrosesan Komputer
(Computer Processing)
Pada umumnya semua elemen
kontrol pada disain system selalu dikaitkan dengan pemasukan data ke dalam
komputer. Area kontrol pada pemrosesan komputer terdiri dari :
· Penanganan data
· Penanganan kesalahan
· Database dan perpustakaan
software
Sebagian besar kontrol
database dapat diperoleh melalui penggunaan Sistem Manajemen Database (Database
Management System/DBMS)
Tingkat keamanan dalam DBMS
terdiri dari
· Kata kunci (Password)
· Direktori pemakai (User
Directory)
· Direktori elemen data (Field
Directory)
· Enkripsi (Encryption)
|
Output Komputer (Computer Output)
Komponen subsistem ini
bertanggung jawab untuk mengirimkan produk (output) kepada pemakai (user). Yang
termasuk dalam area ini adalah :
Penyeimbangan operasi
komputer
· Distribusi
· Penyeimbangan departemen
pemakai
· Penanganan kesalahan
· Penyimpanan record
Kontrol Terhadap
Pengoperasian Sistem
Kontrol pengoperasian system
didasarkan pada struktur organisasional dari departemen operasi, aktivitas dari
unit yang ada dalam departemen tersebut.
Kontrol yang memberikan
kontribusi terhadap tujuan ini dapat diklasifikasikan menjadi lima area :
1.Struktur organisasional
2.Kontrol perpustakaan
3.Pemeliharaan peralatan
4.Kontrol lingkungan dan
kemanan fasilitas
5.Perencanaan disaster,
meliputi area :
· Rencana keadaan darurat
(emergency plan)
· Rencana back-up (backup plan)
· Rencana record penting
(vital record plan)
· Rencana recovery (recovery
plan)
Metode Mendapatkan Dan
Memelihara Kontrol
Manajemen dapat melakukan
kontrol dengan tiga cara, yaitu :
v
Manajemen dapat melakukan kontrol langsung, yaitu mengevaluasi kemajuan
dan penampilan, dan menentukan tindakan koreksi apa yang harus dilakukan
v
Manajemen mengontrol CBIS secara tidak langsung dengan terus menerus melalui
CIO.
v
Manajemen mengontrol CBIS secara tidak langsung berkenan dengan proyeknya
melalui pihak ketiga.
Indirect control
Full-Time Representation
Direct control
Indirect control
Project representation
Keamanan Sistem
Definisi Keamanan
Adalah proteksi perlindungan
atas sumber-sumber fisik dan konseptual dari bahaya alam dan manusia. Kemanan
terhadap sumber konseptual meliputi data dan informasi
Tujuan-tujuan Keamanan ;
dimaksudkan untuk mencapai 3 tujuan utama , yaitu :
1.Kerahasiaan, perusahaan
berusaha melindungi data dan informasi dari orang-orang yang tidak berhak.
2.Ketersediaan, tujuan CBIS
adalah menyediakan data dan informasi bagi mereka yang berwenang untuk
menggunakannya.
3.Integritas, semua
subsistem CBIS harus menyediakan gambaran akurat dari sistem fisik yang
diwakilinya.
Pengendalian Akses ; dicapai
melalui suatu proses 3 langkah, yang mencakup :
1.Indentifikasi User.
2.Pembuktian Keaslian User.
3.Otorisasi User.
Strategi Pengulangan Biaya
Manajemen Informasi
Strategi yang paling banyak
dimanfaatkan adalah :
1.Strategi Konsolidasi,
dapat diikuti dengan mengurangi jumlah lokasi sumber daya informasi yang
terpisah. Alasannya adalah sejumlah kecil pemusatan sumber daya yang besar
dapat beroperasi lebih efisien dari pada banyak pemusatan sumber daya yang
kecil.
2.Downsizing, adalah
transfer berbagai aplikasi berbasis komputer perusahaan dari konfigurasi
peralatan besar, seperti mainframe ke platform yang lebih kecil seperti
komputer mini. Dalam beberapa kasus, platform yang lebih kecil tetap berada
dalam IS, dan dalam kasus lain ditempatkan di area pemakai. Pemindahan ke
sistem yang kurang mahal tetapi penuh daya ini disebut Smartsizing. Keuntungan
downsizing : sistem yang user friendly.
3.Outsourcing, ukuran
pemotongan biaya yang dapat berdampak lebih besar bagi IS dari pada downsizing
adalah outsourcing. Outsourcing adalah mengkontrakkan keluar semua atau
sebagian operasi komputer perusahaan kepada organisasi jasa di luar perusahaan.
Jasa-jasa yang ditawarkan
Outsourcers mencakup :
q
Entry data dan pengolahan sederhana.
q
Kontrak pemrograman.
q
Manajemen fasilitas, operasi lengkap dari suatu pusat komputer.
q
Integrasi sistem, adalah kinerja semua tugas-tugas siklus hidup pengembangan
sistem.
q
Dukungan operasi untuk pemeliharaan, pelayanan atau pemulihan dari bencana.
Strategi CIO Proaktif
CIO dapat menghadapi
tantangan langsung dan menyediakan dukungan informasi berkualitas dengan
mengikuti suatu strategi yang terdiri dari elemen-elemen :
1.
Menekankan manajemen kualitas dari sumber daya informasi dengan
mengidentifikasi kualitas kebutuhan dari pelanggan informasi eksternal dan
internal.
2.
Mencapai ikatan pemakai yang kuat dengan memastikan bahwa tujuan IS sesuai
dengan tujuan pemakai dan memastikan bahwa aplikasi bernilai strategis bagi
perusahaan mendapatkan dukungan kualitas tertinggi serta menekankan
pengembangan aplikasi bersama.
3.
Memperkuat ikatan eksekutif dengan menjadi pakar dalam bisnis perusahaan dan
menyediakan dukungan informasi perusahaan bagi eksekutif perusahaan.
4.
Menyusun tim IS yang memiliki kemampuan teknis dan manajerial yang diperlukan
untuk mengintegrasikan sumber daya informasi.
5.
Menyusun staf IS yang kompeten dalam teknologi dan metodologi yang canggih
untuk menyediakan dukungan user.
6.
Membangun sistem informasi pelayanan informasi yang memungkinkan CIO dan
manajemen IS mengelola sumber daya informasi dalam lingkungan perusahaan.
Rencana backup bisa terdiri
atas computer backup. Persetujuan dengan pemakai lain yang menggunakan
peralatan yang sama, persetujuan hot sife dan empty shell. Manajer tertarik
menerapkan kontrol CBIS karena penembusan keamanan dapat melumpuhkan operasi
perusahaan, memutuskan hubungan manajer dengan system fisik, menghasilkan
informasi salah yang mengakibatkan terjadinya keputusan yang salah pula, dan
menjadikan pesaing bisa mencuri informasi. Dalam jangka panjang nanti,
perlindungan terhadap informasi mungkin akan lebih penting bagi penampilan
perusahaan dari pada perlindungan asset keuangan perusahaan.